EXPOSEMEDIA, MANADO – “Mohon maaf, sore ini Yakusa FC akan kuasai kawasan Jarod. Kami hendak berbagi keceriaan setelah berlaga sore (Minggu, 8/8) kemarin.” Demikian penegasan Stopper andalan Yakusa FC, Malik ‘Ramos’ Summa.
Maksud Malik bukan hendak menepikan pengunjung lain. Tapi, niat itu semata untuk silaturahmi dengan seluruh pengunjung. Dan juga dengan tim lain, seperti Jarod United, jarod LB dan Samola FC.
Pada laga perdana, skuad besutan Hairil Paputungan, itu sukses meraup satu poin setelah bermain imbang 1-1 dengan Abid Takalamingan Cs yang berbendera Samola FC.
Liga Aktivis Muslim Sulut (AMS) memang sarat gengsi. Selain mempererat silaturahmi, pemain empat tim yang berkompetisi adalah langganan kawasan kuliner yang terkenal dengan sajian kopinya itu.
Manager Yakusa FC Hi Herson Mayulu SiP (H2M) sendiri meminta kepada para pemain Yakusa FC untuk membuat suasana Jarod Senin (9/9) sore menjadi lebih meriah dari biasanya. ‘’Kalau perlu ratakan Jarod,’’ ucap Papa Fen, sapaannya denga nada canda.
Anggota DPR RI Dapil Sulut dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, itu dikenal gila bola. Ia sudah menggeluti manajemen tim sejak dari Persibom. Itulah sebabnya, ia ingin komunitas bola Sulut merasakan lagi euforia seperti ketika Persma, Persmin dan Persibom berjaya. Meski kali ini ia memenejeri tim amatir yang lebih ke arah fun game, ia tidak segan mengucur bonus dan mengurusi tim tidak setengah hati.
‘’Mau profesional atau amatir, tetap harus all out. Ini bukan gagah-gagahan. Setidaknya merangsang penggemar sepakbola Sulut bahwa, jika menangani tim, tidak setengah hati. Saya tahu ini lebih ke silaturahmi dan fun game. Dan apalagi pemain-pemain yang terlibat di tim murni amatiran. Tapi, agar euforia sepakbola Sulut bisa bangkit, salah satu perangsangnya adalah sungguh-sungguh jika memegang klub, amatir sekalipun,’’ tutur mantan Bupati Bolsel dua periode itu.
Kapten Tim Iskandar Kamaru sendiri sayangnya tak bisa ikut bergabung sebab, setelah berlaga sore kemarin, ia langsung balik ke Molibagu.
Sementara para punggawa Yakusa FC, yang 99,9 persen kader HMI/KAHMI, sudah siap menyerbu kawasan Jarod sore ini.
“Pokoknya torang beking heboh kong baku terek. Depe asik di Liga AMS itu tidak saja ketika bertanding, tapi ketika bersua sesama teman yang main di tim lain di luar lapangan. Karena pada intinya kita satu. Sama-sama pengunjung tetap Jarod. Kami beruntung memiliki manager yang tahu isi hati para pemain, yang umumnya adalah para aktivis. Di lapangan kita bersaing, di luar lapangan kita kembali menjadi aktivis dan menjalani sesuai profesi masing-masing. Dan terpenting kita semua adalah besar dari kawasan Jarod. Mari tetap jalin silaturahmi dengan penuh rasa kekeluargaan,’’ tambah Amas Mahmud, Ical Ali, Agus Abdullah dan lainnya. (*/Redaksi)