EXPOSEMEDIA, MANADO — Tokoh asal Papua di Sulawesi Utara, meminta kepada Ikatan Mahasiswa Indonesia Papua (IMIPA) Sulawesi Utara untuk arif dan bijaksana merespon Issu-Issu Papua, sehingga tidak terprovokasi dan tergerus ke hal serta tindakan negative.
Tokoh Agama asal Jayapura Papua yang ada di Sulut, Pdt Hendrik Mandowally STh mengajak seluruh Mahasiswa Papua dalam lingkup BPIMIPA, agar dalam merespon Issu Papua tidak secara sepihak dan Negatif dan tidak mengorbankan masa depannya.
“Ingat, tanggung jawab moril adik-adik Mahasiswa Papua datang ke Sulut yaitu belajar menuntut ilmu merahi prestasi dan predikat agar bisa membangkakan Orang Tua, Keluarga dan Masayarakat Papua,” terangnya.
Lanjut Pdt Hendrik, mari kita memuliayan akan nama Tuhan, karena kesuksesan dalam belajar yang diperoleh kedepan dapat diimplementasikan untuk membangunan Tanah leluhur Papua yang lebih baik, maju dan makmur.
“Saya mwnghimbau kiranya mahasiswa Papua dalam lingkup BPIMIPA Sulut agar Takut akan Tuhan dan menerima hikmah didikan,” pesannya.
Begitupun ditambahkan Tokoh Pemuda Papua asal Biak di Sulut, Philipus N Simbiak menyatakan bagi pelajar dan mahasiswa Papua yang saat ini mengenyam pendidikan di beberapa sekolah dan Universitas wilayah Sulut. “.arilah membuka diri, beriteraksi, hidup rukun dan toleran dengan warga Sulawesi Utara serta tidak terpengaruh dengan isu -isu yang berkembang saat ini. Mari kita melakukan kegiatan-kegiatan positif, secara kongkrit dan sederhana yang bisa kita wujudkan melalui kegiatan olahraga dan kesenian sebagai perwujudan nilai dan Budaya kita,” jelasnya.
Sementara, Daud K Dimara, mantan Pembina BP IMIPA Sulut, mengajak para Mahasiswa Papua dalam lingkup BPIMIPA Sulut saat ini untuk tidak berpikir negatif dan menutup diri terhadap Pemerintah Daerah, Petugas TNI/Polri dan seluruh elemen masyarakat Sulut lainnya.
“Sebaliknya kita jalin komunikasi dan kerja sama karena Pemerintah, TNI/Polri dan Elemen lainnya akan memberikan pelayanan, pengayoman dan perlindungan keamanan secara maksimal kepada kita selaku warga Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.
Sedangkan Yakob Maryen selaku Mahasiswa asal Papua mengatakan bahwa maraknya issu-issu Papua saat ini yang diterima melalui Media social dan elektronik akan membawa dampak negative dan merugikan kita secara pribadi-pribadi, apabila issu-issu tersebut kita tidak kelola secara objektif dan berpandangan positif.
“Kiranya kita dapat menanggapi hal tersebut dengan bijak melalui pandangan positif dan objektif sehingga tidak tergerus ke hal dan tindakan negative, yang tentunya akan merugikan dirikita sendiri yang saat ini menjalani kebiatan studi di Sulut ini,” tandas mahasiswa S2 Fakultas Perikanan Unsrat ini.
Minggus E.T Gandeguai juga menghimbau kepada kepada adik-adik Mahasiswa Papua yang saat ini menyenyam pendidikan di sejumlah universitas di Sulawesi Utara agar kita tidak menyia-nyiakan pengorbanan dan harapan orang tua.
“Mari, melalui tekun dan disiplin belajar kita raih prestasi demi kebanggaan orang tua, keluarga, bangsa dan Negara serta untuk nama dan kemulyaan Tuhan,” tutup Minggus peraih prestasi tingkat nasional, regional, maupun internasional, diantaranya penghargaan ‘Best Companies for Work in Asia 2019 – Indonesia Chapter’ dalam HR Asia Award 2019, serta gelar ‘The Best Corporate – The Best Branding BUMN’ dalam BUMN Branding & Marketing Award 2019, berhasil di sandang PT Angkasa Pura I Sam Ratulangi Manado, dibawa pimpinan dan tangan dingin Putra Asli Waropen Papua ini. (***)