BOLTIM: Lensun Sebut Pasangan SBRG Pilihan Tepat untuk Warga Boltim

KOMPAK: Pendukung militan SBRG makin solid memenangkan pasangan Boltim Baru di Pilkada 9 Desember 2020. (Foto:ist)

EXPOSEMEDIA.ID, BOLTIM — Mesin partai politik PDI Perjuangan (PDIP) Boltim, makin solid untuk memenangkan pasangan
Calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Boltim Suhendro Boroma (SB) dan Rusdi Gumalangit (RG).

PDIP berkeyakinan, pasangan SBRG adalah pilihan tepat untuk warga Boltim yang memiliki Sumber Daya Alam yang luar biasa.

“PDIP Perjuangan tidak mau lagi kalah untuk kesekian kali. Untuk itu PDIP harus mencari calon yang tepat, untuk diajukan sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati 2020- 2024. Itulah sebabnya pilihan terakhir dan tepat memilih pak Suhendro Boroma dan Rusdi Gumalangit,” seru Ketua DPC PDIP Boltim Medy Lensun kemarin.

Baca Juga:  Steven: ODSK-SBRG Tegak Lurus, Harga Mati !
Meidy Lensun

Dikatakan Lensun, Paslon dengan nomor 3 adalah pasangan paling matang dari banyak hal. Keduanya juga berkualitas dan merakyat.

SB orangnya sangat cerdas, mempunyai jiwa kepemimpinan dari segala aspek, begitupun Rusdi Gumalangit.

Mantan wakil bupati Boltim menjelaskan ada yang bertanya-tanya, kenapa PDIP baru mengeluarkan SK bagi pasangan SBRG?Dan bukan yang sebelum-sebelumnya.

”Jawabannya karena PDIP melihat semua aspek. Dan di diri SBRG semua ada,” katanya.

Rusdi Gumalangi, Cawabup Boltim bersama tokoh perempuan Boltim.

Kata Medy, dia pernah jadi Wakil Bupati. Mengenal betul seluruh penjabat di Boltim. Dia mengenal para calon yang bertarung di Pilkada Boltim, dengan kemampuan mereka masing-masing.

Baca Juga:  PT ASA Bangun Komitmen Sesuai Amanat Undang-undang

PDIP PKS dan Perindo bersyukur, Suhendro merupakan orang yang sangat cerdas dan mempunyai wawasan menjadi pemimpin di Boltim.

“Untuk pasangan calon nomor 3 kurangnya itu sangat susah. Dan ini fakta dan saya berbicara ini berdasarkan pengalaman saya dan pernah menjadi mantan penjabat,”ungkapnya.

SB juga akan lebih mudah ajukan program di pemerintah pusat. Selain itu, jaringan Suhendro yang ada pusat itu banyak maupun jaringan politisi dan pebisnis serta investor sehingga tidak sulit untuk menghadirkan di Boltim.

Ditambahkanya, sebagai putra Modayag tentu ada stigma, jangan memilih warga di luar Modayag, dan sudah cukup satu tahun saja, dan tentu itu ada tidak bisa disangkal.

Baca Juga:  BOLTIM : Om Edo: Perbedaan Itu Indah

Dan ada benarnya akan tetapi warga yang bagaimana dulu, biar warga Modayag tapi kualitasnya berbeda.

“Dan jangan kita pertaruhkan 5 tahun ke depan karena sentimen kedaerahan atau kewilayahan yang sangat sempit. Tentu biar bukan warga Modayag akan tetapi berkualitas,”jelasnya. (rin/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *