EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Pergantian pucuk pimpinan partai di Sulawesi Utara kembali terjadi. Kali ini, terjadi di jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura Sulut.
Jackson W. Kumaat, Ketua DPD Hanura Sulut, diganti di tengah jalan di periode kedua kepemimpinan. Pergantian itu dilakukan setelah Jacko,-sapaan akrabnya,- menyatakan mundur dari jabatan ketua.
Posisinya diganti Benny Ramdhani sebagai Pelaksana Tugas (Plt) DPD Hanura Sulut, yang kini menjabat sebagai Kepala BP2MI.
Pergantian itu ditetapkan dengan SK DPP bernomor : 749/B.2/DPP-Hanura/IX/2020, yang ditanda tangani Ketua Umum Oesman Sapta, dan Sekretaris Jenderal Gedi Pasek Suardika. Benny Rhamdani yang coba dikonfirmasi EXPOSEMEDIA, Sabtu (19/9) siang, mengaku baru tahu kalau dirinya ditunjuk DPP Hanura sebagai Plt. Hanura Sulut.
“Wahhh….saya baru tahu,” tandas Brani yang juga Kepala BP2MI.
Terpisah, juru bicara perwakilan seluruh DPC Hanura se Sulut, Rusli ‘ Abeng’ Umar membenarkan SK pergantian tersebut.
“Benar, sudah ada SK nya, berarti ketua DPD Sulut sudah diganti dan dijabat Plt Bang Benny Rhamdani,” kata Rusli.
Lanjut Abeng, seluruh DPC se Sulut telah menunjuknya sebagai Jubir dan meminta kepada Plt. Benny Rhamdani untuk merevitalisasi kembali struktur DPD yg dibuat Jacko, termasuk seluruh DPC yang di angkat oleh Jacko tanpa mekanisme aturan partai yg berlaku.
Prinsipnya kata Abeng, SK pergantian tersebut disambut baik oleh segenap Kader Partai Hanura se Sulut.
“Kami meyakini, dengan ditunjuknya Benny Rhamdani sebagai Plt.Ketua DPD Partai Hanura Sulut, akan membawa perubahan besar bagi Partai Hanura baik secara Organisasi maupun kerja kerja ideologis Partai untuk menjadikan Partai Hanura sebagai Partai yang diperhitungkan di panggung politik Sulawesi Utara.
Ketokohan Sosok Benny Rhamdani, selama ini dikenal sangat Nasionalis dan Pejuang bagi rakyat kecil, akan menjadi Magnet Politik tersendiri bagi masuknya tokoh-tokoh penting di Sulut untuk bergabung dgn Partai Hanura.
“Kami yakin itu dan Partai Hanura ke depan akan semakin besar karena akan dikelola secara profesional sebagai partai modern. Bukan Hanura yang dikelola atas dasar suka tidak suka dan hanya diisi oleh kelompok yang hanya loyal kepada ketua partai terlebih hanya mereka yg hanya mencari keuntungan pribadi dari Partai,” pungkas Abeng. (rin/*)