Tetap Khusyuk, Ustadz Mario Khotib dan Imami Sholat Ied #DirumahAja

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Alunan takbir, tahmid dan tahlil menggema sejak fajar Ramadhan menyingsing Sabtu (23/5) kemarin. Kalimat tauhid itu, seolah memberi isyarat kemenangan setelah sebulan penuh mengalahkan hawa nafsu duniawi.

Kalimat Takbir, Tahmid dan Tahlil, juga nyaring terdengar saat dimulainya sholat Iedul Fitri 1441 Hijriah, Minggu (24/5) pagi tadi di masjid-masjid (sebagian,red) dan rumah-rumah warga termasuk di kediaman keluarga Hj Lilis Suryani Damis.

Betapa keluarga ini taat dengan himbauan pemerintah mapun MUI, dengan menggelar sholat Ied di rumah saja. Pukul 07.00 wita tepat, Ustadz Muhammad Mario Fahan Badaruddin, yang mengimami shalat Idul Fitri saat itu, begitu syahdu saat melantunkan ayat-ayat suci Al quran. Suara khasnya mirip imam besar masjidil haram Mekkah, Abdurrahman As Sudais, membawa jamaah yang sebagian besar keluarga Hj Lilis Suryani, terbawa dalam khusyuknya sholat ied meski di gelar di rumah.

Baca Juga:  Tokoh Papua di Sulut Serukan IMIPA Bijak Sikapi Issu Papua

Dilanjutkan dengan khotbah Ied oleh Ustadz Muhammad Mario, dengan mengangkat tema pentingnya bersyukur dan tetap menjalani ibadah sholat Ied, setelah menjalani ibadah puasa ramadhan sebulan penuh.

Materi khotbah yang dibawakan juga menyinggung soal bagaimana seharusnya anak memperlakukan orang tuanya, baik ketika masih hidup maupun telah meninggal dunia, dan bahkan berbeda keyakinan atau agama sekalipun.

Anak wajib menghormati dan memuliakan orang tuanya menurut ajaran Islam. Disini pun jamaah shalat Id yang juga adalah keluarga besarnya tampak mata mereka berkaca-kaca terharu.

Baca Juga:  Wali Kota Support HMI Cabang Manado Jadi Duta Vaksin

Shalat Idul Fitri sebelumnya, tahun 1440H/2019H, Putra ke3 pasangan almarhum Hi. Badaruddin LaRuna & Hj Lilis Suryani Damis ini memimpin shalat idul fitri di Lapangan Zipur TNI AD Teling, dan yang bertindak sebagai Khatib, Drs. H. Ulyas Taha, Mpd.

Kemudian pada tahun yang sama, Shalat Idul Adha di Lapangan Sparta Tikala, ustadz Mario, bertindak sebagai Imam dan DR. H. Abd Rasyid Gandong, MAg, Kakanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Utara bertindak sebagai Khatib.

Ustad Muda pentolan Pesantren Darussalam Gontor Ponoroga mengakui, baru kali ini tak sempat memimpin sholat Jum’at dan Tarawih satu kali pun di Masjid Raya Ahmad Yani selama bulan puasa karena kita sedang dilanda wabah pandemi Covid-19.

Baca Juga:  Semua Masjid di Aceh Gelar Sholat Id Berjamaah

“Insya Allah Ibadah-ibadah Ramadhan tahun depan kita semua masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk bisa melaksanakannya di masjid-masjid kampung masing-masing. Insha Allah kita bisa lagi memakmurkan masjid-masjid kita itu,” ungkapnya saat kepada wartawan.

H. Mahyudin Damis, salah satu jamaah yang ikut dalam sholat, merasa bersyukur bisa menunaikan sholat Ied meski hanya di rumah.

“Melaksanakan sholat Idul Fitri bersama keluarga di rumah, selain menghindari adanya potensi ancaman Covid-19, apalagi sekarang ada lagi yg disebut OTG (Orang Tanpa Gejala) bisa menjadi pengantar penyakit virus corona, dan juga tentu tak kalah hikmatnya,” pungkas staf dosen FISIP Unsrat Manado. (rin/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *