EXPOSEMEDIA, MANADO – Proyek renovasi di Taman Kesatuan Bangsa (TKB) Manado mendapat sorotan. Kali ini dari LSM Aliansi Transparansi Indonesia (AMTI), menurut Tommy Turangan, SH, Kamis (17/6/2021), kuasa pengguna anggaran dari proyek Air Mancur di TKB harus dimintai pertanggung jawaban.
“Proyek ini berjalan 2017 dari Dinas PUPR Kota Manado, harus dievaluasi dan mereka perlu bertanggung jawab. Air Mancur Berdansa ini nilainya Rp3,25 miliar, angka yang tidak sedikit. Tapi hasilnya mengecewakan. Pembangunan yang mubazir sebetulnya,” ujar Tommy, Ketua Umum AMTI.
Selasa (15/6/2021), Wali Kota Manado Andrei Angouw saat memantau langsung kondisi terkini TKB. Andrei memerintahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Manado, Frangky Porawouw, untuk menata kembali TKB agar menjadi indah dan tidak amburadul.
“Amburadul, TKB harus direnovasi. Di TKB sebaiknya jangan ada pohon tinggi, biar saja yang lingkaran bagian luar ada pohon-pohon tinggi tapi di dalam sebaiknya tanaman rendah atau bunga,” ujar Andrei Angouw yang juga Bendahara DPD PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Utara ini.
Terkait pemanfaatan TKB, Wali Kota berharap agar ada perhatian serius dari instansi terkait seperti, Dinas Pariwisata dan DLH.
Obyek wisata mewah yang dibangun dengan dana APBD Kota Manado TA 2017 dari Dinas PUPR Kota Manado dengan pelaksana pekerjaan oleh PT Moraya Bangun Sakti dengan mata anggaran sebesar Rp3.250.000.000, tidak berfungsi lagi.
“Masalah air mancur, kita bakal turlap. Karena waktu diajukan lalu, air tersebut katanya bisa menari-menari dengan bervariasi, namun ternyata tidak ada,” kata Lily Binti kepada BeritaManado.com usai rapat dengar pendapat bersama Dinas PUPR Kota Manado, Kamis (24/5/2018).
Untuk diketahui, proyek pembangunan Air Mancur di TKB dikerjaan disaat Bartje Assa sebagai Kepala Dinas PUPR Kota Manado. (*/Amas)
