Senator DJA: Aparat Harus Transparan Ungkap Kasus Penikaman Syech Ali Jabeer

Djafar Alkatiri

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Kecaman keras atas aksi penikaman yang menimpa ulama Syech Ali Jaber di Bandar Lampung, Minggu, (13/9) mengundang kecaman umat Islam.

Senator Djafar Alkatiri salah satunya. Djafar atas nama senator DPD RI mengutuk aksi si oknum yang viral di media sosial.
Kata Senator vokal ini, penikaman yang melukai Syech patut diduga mengandung motif percobaan pembunuhan.

“Sangat melukai umat dan ormas Islam. Perbuatan ini diduga ada motif yang mengarah ke pembunuhan,” tandas Senator asal Sulawesi Utara itu.

DJA tidak yakin dengan pernyataan yang menyimpulkan pelaku tidak waras. Dia mengingatkan penyidik bertindak profesional.

“Jangan sampai menggunakan cara cara lama yg mudah menyimpulkan pelaku kekerasan pada ulama adalah oknum yg selalu mengalami gangguan jiwa. Selalu alibi itu yg disimpulkan,” Tandas mantan Sekjen DPP BKPRMI.

Djafar punya dasar untuk tidak percaya si pelaku alami gangguan kejiwaan. Ada empat alasan.

Baca Juga:  Minta Presiden Jokowi Serius Merespon Terkait Haji, Senator Asal Sulut Sampaikan Begini

Pertama, pelaku begitu fokus dengan aksinya. Dia tidak sembarangan menikam orang lain. Artinya dia sadar targetnya Syech Ali. Ciri orang yg mengalami gangguan kejiwaan secara medis tidak fokus.

Kedua, aktivitas pelaku seperti orang normal. Dia biasa aktiv di medsos dengan aktivitas yang macam-macam termasuk sedang mengoperasikan komputer, berstatus di fb dengan gaya bahasa yg normal, sebelum peristiwa terjadi.

Ketiga, Kata para tetangga kehidupan pelaku nampak normal di tengah masyarakat selama ini.

Dan keempat dia mampu jawab pertanyaan. Dan merespon cepat saat jamaah pengajian bertanya serta pelaku bereaksi normal saat melindungi dirinya dari amukan massa.

“Dengan dasar itu, aparat harus hati hati. Jangan sampai hasil investigasi berbeda dengan hasil diagnosa psikolog dan fakta di publik yang ada di tempat kejadian,” katanya.

Kata Djafar, motif si pelaku tidak sederhana. Dia menduga, pelaku itu tidak sendiri. Dugaan Djafar ada oknum lain bersamanya.
Kecurigaan ada motif lain, lantaran si pelaku tidak ada kaitan dan hubungan kepentingan dengan Syech Ali Jabir.

Baca Juga:  Eks Direktur Penyidik KPK Jabat Kapolda Sulut

Syech Ali tidak ada masalah. Atau mengganggu kepentingan si pelaku. Sehingga tidak ada motif pribadi yang memicunya.
Selama ini, isi ceramah bagus. Santun. Tidak ada yang menyinggung kelompok lain. Syech Ali salah satu ulama yang ikut mendidik para hafiz Quran Indonesia.

Dia orang baik dan akomodatif. Pernah kampanye bantu pemerintah RI. Untuk penanganan mencegah covid-19.
Karena dia baik, maka Presiden SBY memberikan status kewarganegaraan.

“Saya salut kepada syech Ali yang mampu bersikap tenang. Mengajak umat Islam tidak terpancing. Dan tetap lanjutkan aktivitas dakwah sesuai jadwal,” kata Djafar.

“Ustadz Syech Ali mengatakan pada saya di Masjid Raya A. Yani manado saat saya menyambutnya bahwa akan ke Lampung sesudah jadwal dari manado, tidak disangka akan terjadi musibah seperti ini disana,” lanjut senator.

Baca Juga:  Cetak 3 Gol, Djafar Alkatiri Cs Tumbangkan Tim Abid Takalamingan

Oleh karenanya, Djafar mendesak polisi mengusut motif yang sebenarnya.

“Ini motif tidak sederhana. Harus diusut tuntas. Di video terekam jelas. Saat penyerangan dari belakang, pemuda itu tidak bertindak liar, dan tidak bingung”

Djafar atas nama umat Islam Sulut menaruh harapan ke pihak kepolisian. Dia mendesak usut secara detil dan transparan.

“Saya berharap pak Kapolri melihat kasus ini sangat prioritas. Ini preseden yang tidak baik pasa sistem kemanan dimasyarakat,” kata Senator asal Sulut ini.

“Dan kami akan mengawal dan monitor kasus ini sampai tuntas. Kami juga minta umat muslim menanggapi secara proporsional. Kepala dingin. Serahkan kasus ini ke pihak keamanan,” pintanya.

Djafar mendoakan dakwah Syech Ali Jabir terus dilanjutkan. Karena yakin Allah melindunginya dan para ulama panutan umat Islam indonesia tidak menjadi korban kekerasan psikis dan fisik,” tuturnya. (ham/rin/*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *