BODA: POL-PP LAYAK JADI DUTA CORONA

Anggota DPRD Kota Manado, Boby Daud

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Adanya insiden pelarangan terhadap masyarakat yang berjualan kue (takjil) di Kelurahan Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (28/4), berbuntut terjadinya bentrok antara Pol PP dan masyarakat setempat.

Menanggapi hal itu, anggota DPRD Kota Manado, Boby Daud menyampaikan keprihatinannya terhadap sikap Pol PP yang dinilainya tidak fokus memutus mata rantai penyebaran Corona Virus (Covid-19).

“Pol PP dalam situasi saat ini sebaiknya fokus. Mereka fokus memutus mata rantai penyebaran Virus Corona. Bukan masuk pada urusan mencampuri dan membatasi warga yang sedang berjualan kue. Ingat, ekonomi masyarakat sedang terpuruk. Saya prihatin, Pol PP tidak menggunakan pendekatan edukasi,” ujar Boby, yang juga Ketua DPD PAN Kota Manado ini.

Menurut Boby pemerintah Kota Manado harus adil dan jujur melihat kebutuhan ekonomi masyarakat yang tengah sekarat. Itu sebabnya, politisi vokal asal Singkil ini mengkritisi pendekatan yang digunakan Pol PP saat menyampaikan maksud mereka kepada para penjual takjil. Boby menganggap lebih tepatnya Pol PP bersikap seperti duta Corona yang konsen pada sosialisasi pencegahan penularan Corona.

Baca Juga:  Rakortas BP2MI Bersama Pemprov Sulut, Gubernur Olly dan Benny Bangun Komitmen
Insiden Satpol PP dengan Warga di Lorong Wonasa

“Ekonomi masyarakat sedang porak-poranda, mari kita jujur melihat ini. Tak mungkin masyarakat berdiam diri di rumah, lalu kemudian mereka kelaparan. Kan boleh diatur teknisnya bagaimana masyarakat berjualan kue sesuai protokol kesehatan. Jangan dilarang mereka. Saya menyarankan Pol PP perkuat saja sosialisasi, mengajak masyarakat mencegah dan menghindari wabah Corona. Jadilah mereka duta Corona,” kata Boby tegas.

Selain itu, Boby juga berharap ada sinergitas yang diciptakan pemerintah dan masyarakat. Kekompakan itu diperlukan, tambah Boby, bukan saling menyalahkan atau melarang dalam urusan-urusan yang sebetulnya positif untuk kemajuan Kota Manado. Boby mengingatkan agar Pol PP Kota Manado tidak misorientasi dalam menjalankan tugasnya di era Corona saat ini.

Baca Juga:  Alokasikan 30 Miliar, Pekan Ini Pemkot Manado Distribusi Sembako

Terkait insiden itu, Kasatpol memberikan klarifikasinya, seperti yang viral di media sosial WAG.  Berikut isinya;

Kawan2 Yth..
Kami Satpol bermaksud dan bertujuan baik, yaitu utk keselamatan semua warga, dlm rgk hindari kerumunan/kumpul2 org bnyak saat beli ta’jil tsb, mengingat protokol kesehatan dlm upaya percepatan penanganan penyebaran Covid-19, jd saran kami adlah silahkan jual door to door service/dinamis, brjln dr rmh k rmh, bukan statis berdiam disuatu tmpat, terlebih di trotoar/pinggir jalan yg berpeluang dan berpotensi menimbulkan kerumunan org, bahaya dlm upaya memutus rantai penyebaran Covid.
Jd peringatan sdh disampaikan sblumnya oleh aparat pemerintah stempat, baik camat, lurah ataupun pala., ditambah jg o/ Satpol sehari sebelum penertiban kemarin dan sdh diingat2kan bhw bsok tdk dperkenankan lg utk berjualan ta’jil dlokasi tsb., tp knyataannya msh jg., Mmng benar bhw hal ini serba sulit mengingat akan berpengaruh di perekonomian mrk, tp ktnya lebe bae miring dari pada tapalaka, mksdnya lebih baik menderita/siksa, daripada menyesal kemudian (klo gak minta2 ada yg terinfeksi covid dan menyebar pd bnyak org)?
Dlm hal ini brgkali akan dberikan kebijakan berjualan apabila dlm kondisi normal (tak ada covid), tp skrg kan sama2 kt ketahui bersama adanya penyebaran Covid ini?……. (can/rin/*)

Baca Juga:  Meng-Harkat dan Martabat-kan Keset

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *