BOLTIM: Kepemimpinan Yang Adil dan Peka

Oleh: Aisyah Nano (Kader PKS)

ISLAM mengenal konsep tabayun, yakni: hati-hati dalam menyikapi informasi. Dalam konteks terkini, maksudnya adalah cek, ricek, croscek (memeriksa, menelusuri, dan memastikan kebenaran informasi).

Prinsip ini teramat penting. Terlebih untuk seorang pemimpin. Betapa fatal jika seorang pemimpin bertindak sembrono. Mengambil keputusan atau tindakan yang bersumber dari berita palsu, atau dari keterangan dusta.

Maka akibatnya akan dahsyat. Keputusan yang keliru karena diambil dari sumber palsu, akan merugikan semua pihak. Bisa jadi, kerusakan hebat terjadi di mana-mana.

Baca Juga:  New Normal Pilkada 2020

Dalam Islam, ada beberapa ibroh (pelajaran) yang terkait dengan kehati-hatian mengolah informasi.

Seperti yang bersumber dari Kitab Tafsir Jalalain, tentang sebab musabab turunnya Ayat 6 Surat Al Hujurat.

Ayat ini bermula dari fitnah (desas desus) yang dihembuskan kaum munafik untuk menjatuhkan martabat Aisyah, isteri Rosulullah. Sang penghembus informasi menggosipkan bahwa Aisyah sengaja memisahkan diri dari rombongan Nabi, dan ditemani seorang lelaki. Tentu cerita bohong ini menyebar seraya melahirkan kegelisahan.

Lalu turunlah ayat tabayun ini, sebagai patokan Umat Islam, untuk berhati-hati dalam hal informasi.

Baca Juga:  BOLTIM: SBRG Semakin di Depan, Warga Guaan-Bongkudai Baru Makin Militan

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang berbunyi:
“Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik (bodoh, tak jujur) datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu.” (Al- Hujurat:6)

Hikmah peristiwa fitnah kepada Aisyah ini teramat tegas! Jangan mudah terprovoksi.

Bagi kita semua, warga Boltim yang tengah menghadapi Pilkada, kewaspadaan dalam menerima dan mengambil tindakan terhadap sebuah berita, teramat sangat perlu.

Saat ini, berangkai-rangkai narasi palsu, kabar bohong, informasi sesat, serta rekayasa berita muncul tiap saat.

Baca Juga:  Resensi Buku Membangun Ekonomi Berkeadilan, Ikhtiar Melawan Ketimpangan Pembangunan

Menyedihkan jika kemudian lahir tindakan tergesa-gesa. Hanya karena informasi yang sesuai selera politik pihak tertentu, lalu diolah dan dibesar-besarkan. Padahal fakta sesungguhnya justru berbeda.

Rakyat Boltim dan para pemimpinnya harus adil. Jangan hanya mengikuti hawa nafsu sepihak.

Mestinya, periksa dulu kebenaran sebuah informasi. Cari dan telusuri lebih lengkap. Hadirkan fakta pembanding, agar lengkap. Dan lakukan tabayun, atau mengecek langsung kepada pihak yang tepat.

Bukan malah mendramatisasi sebuah informasi. Wallahu’alam.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *