Program-program kementrian bumn tahun.2021 yg berjalan memuaskan yaitu Kementerian BUMN berhasil meningkatkan laba bersih konsolidasi BUMN secara signifikan mencapai Rp61 triliun hingga triwulan III 2021.
Sedangkan pada akhir 2020 hanya Rp13 triliun. Dengan demikian laba konsolidasi yang dihasilkan pada akhir tahun lebih besar lagi.
Peningkatan kinerja keuangan juga diikuti keberhasilan beberapa program utama yang menjadi tonggak agenda transformasi dan inovasi BUMN, seperti terbentuknya Bank Syariah Indonesia (BSI).
Selain itu Kementerian BUMN juga sukses menjalankan program restrukturisasi BUMN agar lebih kuat bersaing sesuai dengan core business-nya, seperti restrukturisasi operasional Pertamina melalui pembentukan subholding.
Pertamina ditargetkan menjadi perusahaan Global Energy Champion dan memiliki valuasi senilai 100 miliar dolar AS. Begitu juga dengan penyelesaian kasus Jiwaraya. Restrukturisasi perusahaan asuransi itu mampu menyelesaikan masalah lama yang tak kunjung usai.
Jelang akhir tahun, sebanyak 230 ribu polis para nasabah tahap pertama berhasil diselamatkan dan dipindahkan menjadi nasabah ke Indonesia Financial Group (IFG), Holding BUMN untuk sektor asuransi dan penjaminan.
Namun menjadi catatan penting yaitu
BUMN memiliki kekurangan-kekurangan, seperti seringkali tidak efisien dalam pengelolaan faktor produksi, kurangnya tingkat profesional manajemen, serta sering terjadi monopoli terhadap sektor vital oleh BUMN.
Kemudian adanya peraturan yang mengikat BUMN membuat pengelolaannya sering terhambat, serta BUMN lebih sulit mendapat keuntungan secara maksimal.
Sejumlah BUMN menjadi sorotan lantaran mengalami tekanan keuangan yang hebat, bahkan ada yang nasibnya diambang kepailitan. Goncangan akibat pandemi covid-19 memperparah kondisi sejumlah perusahaan plat merah tersebut.
Namun permasalahan itu bisa diselesaikan oleh erick thohir secara bertahap dengan sukses Erick Thohir pernah mengatakan bahwa BUMN memainkan peran sebagai salah satu soko guru perekonomian nasional.
BUMN memfokuskan perannya antara korporasi dan pelayanan publik. “Kereta api misalnya akan berperan dalam pelayanan publik, namun kalau bank himbara akan fokus sebagai korporasi.
Erick Thohir yang berjiwa Entrepenur dan memiliki leadership yang kuat dalam mengawal tumbuh kembalinya ekonomi secara nasional dan saya bersyukur orang-orang yang piawai dalam mencermati kondisi, sehingga keuangan negara tidak sampai amblas ke titik terendah.
Bagi saya Erick Thohir merupakan sosok ideal untuk menjadi sosok pemimpin masa depan bagi generasi muda. Meskipun pengalaman Erick Thohir sebagian besar berkaitan dengan bidang ekonomi dan bisnis, Erick juga andal serta profesional di berbagai bidang.
Catatan : Ruscain, Ketua Inklusi Keuangan Dan Perbankan, DPN Barikade 98
Aktivis Ikatan Bankir Pancasila