Jelang Muswil PPP Sulut, Syahrul Poli Bertemu Djafar Alkatiri

Serius Senator Djafar dan Syahrul berdiskusi (Foto Exposemedia)

EXPOSEMEDIA.ID, MANADO – Komunikasi politik berbalut silaturahmi jelang Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Utara (Sulut), menarik untuk disimak. Sang petahana, Depri Pontoh selaku Ketua PPP Provinsi Sulut rupanya mulai kalah cepat dalam merebut momentum. Depri ditinggalkan Syahrul Poli, SE.

Selaku salah satu calon Ketua PPP Sulut, Syahrul, Kamis (20/5/2021), mendatangi rumah Djafar Alkatiri yang beralamat di Kelurahan Maasing Manado. Djafar, mantan Ketua PPP Sulut yang kini menjabat Senator (Dewan Perwakilan Daerah) Republik Indonesia itu, terpantau terlibat diskusi akrab dengan Syahrul.

Menariknya politisi senior yang memiliki posisi sebagai Ketua PHBI Sulut itu, menyampaikan kesediannya untuk maju sebagai Ketua PPP Sulut. Pernyataan siap maju dari Syahrul juga disampaikan dihadapan Djafar dan sejumlah aktivis muslim Sulut.

Baca Juga:  Tegas, Senator Djafar Bunyikan Alarm ke Jokowi Soal Rencana Menjual Vaksin

Saat diwawancarai Exposemedia, Jumat (215/2021), Syahrul menyampaikan bahwa silaturahmi tersebut bertujuan meminta suaka dan berkomunikasi kepada Djafar yang adalah senior serta yang cukup berjasa membesarkan PPP di Sulawesi Utara. Menurut Syahrul PPP Sulut harus diselamatkan agar lebih sehat dan maju kedepannya.

“Saya bertemu dan bicara dengan Senator Djafar soal agenda Muswil PPP ke-IX. Siapa yang akan memimpin PPP Sulut 5 tahun kedepan kami bicarakan. Tentu saya sebagai salah satu calon Ketua PPP Sulut juga memaparkan konsep dan visi misi yang akan saya lakukan ketika memimpin PPP Sulut, ini saya sampaikan ke Bung Djafar,” ujar Syahrul.

Baca Juga:  Baron Manado, Senator Djafar Alkatiri Lakukan Disinfektan
Akrab Syahrul dan Senator Djafar (Foto Exposemedia)

Ditanya lebih lanjut soal dukungan Senator Djafar, Syahrul enggan membeberkan apa yang sedang dibahasnya dengan Djafar. Terkait dukungan Djafar terhadap dirinya saat disodorkan pertanyaan, Syahrul tersenyum sambil mengatakan tidak etis dan tidak taksi jika ia memeberkan ke publik hasil pembicaraan tersebut.

“Belum saatnya saya sampaikan. Dan rasanya kurang etis, juga tidak taktis kalau hasil pembicaraan saya dengan Bung Djafar saya beberkan ke media massa. Kemudian berkaitan dengan niat saya, Bung Djafar mempersilahkan saya bersiap untuk merebut tampuk kepemimpinan PPP Sulut,” tutur Syarif. (*/Amas)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *